MENDIDIK ANAK SHALEH DAN SALEHAH

Anak shaleh dan shalehah merupakan dambaan bagi setiap orang tua, namun untuk membentuk anak menjadi anak yang shaleh dan salehan bukanlah perkara mudah.
Bukan hanya pendidikan Agama disekolah yang perlu di berikan, tetapi justru cara mendidik dirumahlah yang lebih berperan dalam membentuk anak-anak menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah.


10 December 2010

MERPATI BANGAU SEMUT MERAH DAN PEMBURU

Pagi itu cuaca cukup cerah, sinar matahari belum terlalu panas terasa, tetapi hangat yang dipancarkan dari lampu dunia itu, sungguh menyegarkan tubuh, apalagi bagi seekor burung merpati putih yang tengah bertengger pada sebuah ranting pohon disebuah desa, ditepi hutan.
Pada ranting pohon tersebut juga bertengger seekor burung bangau tua...yang tengah asik menikmati sarapannya, sambil menikmati hangatnya sinar matahari pada pagi itu.

“ Oh....indahnya pagi ini....” Ucap burung merpati, sambil merenggangkan sayap putihnya yang cantik... ” andai saja diseluruh dunia cuaca dan suasana seperti di tempat ini, alangkah damainya dunia ini...!” sambungnya
‘ Hai jangan berhayal saja kamu..., “ celetuk si bangau tua yang tengah sibuk mematuk-matuk sarapannya..” Makan dulu...baru nanti kita bercerita...pokoknya kalau kamu mau mendengarkan cerita, nanti saya akan ceritakan pengalaman-pengalaman saya” sambungnya lagi sambil menahan makanannya yang hampir jatuh dari paruhnya.
“ Oh...ya ? , aku akan senang sekali mendengarkannya...Pak bangau !” Sahut merpati sambil tersenyum, melihat tingkah laku sang bangau.
“ Aku ini sudah berkeliling dunia..., sejak umurku masih sangat muda, bahkan sebelum aku bisa terbang saja,aku sudah diajak jalan-jalan kepulau lain oleh Ibuku...gleg,,,g “ Sambung sang bangau sambil menelan makanannya yang agak besar dan agak susah ditelannya...
“ Apakah Pak bangau waktu itu di gendong oleh Ibu pak bangau, sehingga pak bangau bisa diajak jalan-jalan oleh Ibu pak Bangau ? tanya merpati sambil tersenyum.
“ Iya ...gleg “
“Ah..masa’..iya pak bangau !....memangnya Ibu pak bangau bisa menggendong pak bangau sambil terbang ?,
“ Bisa...karena ibu saya adalah seekor bangau sakti yang bisa melakukan apa saja, yang tidak bisa diperbuat oleh bangau-bangau lain” Jawab Pak bangau dengan bangganya.
“ Oh..... “ hanya itu ucapan yang keluar dari mulut merpati menaggapi cerita pak bangau
“ Dan kesaktian Ibu saya, juga diturunkan kepada saya “ sambung pak bangau dengan bangganya, apalagi pak bangau melihat merpati tampaknya percaya dengan apa yang diucapkannya. Padahal semua itu tidak benar..hanya cerita yang dikarang-karang saja oleh Pak Bangau...
“Waktu saya muda..! “ sambung pak bangau ” saya sering berpetualang keseluruh dunia..!, saya sering bertemu dengan berbagai macam burung, selama saya berpetualang..., malah “ lanjutnya lagi. “ saya pernah berkelahi dengan seekor bulung elang... yang sangat besar...” katanya sambil mengepakkan sayapnya,menggambarkan besarnya burung elang yang diceritakannya” lalu saya bisa mengalahkan burung elang itu “ katanya lagi sambil menggosok-gosok paruhnya yang masih ada sisa-sia makanannya.
Merpati hanya tercenung mendengarkannya.

Sedang asyik-asyiknya pak bangau bercerita tiba-tiba mereka mendengar suara minta tolong, suara itu agak jauh, tapi jelas terdengar. Sang Merpati segera mencari-cari sumber suara minta tolong itu..., Dia menoleh kekiri dan kekanan memastikan dari mana sumber suara itu berasal, Sedangkan pak bangau terlihat diam saja, bahkan wajahnya tiba tiba terlihat pucat, seperti ketakutan mendengar suara minta tolong itu.
“Pak bangau... cepat bantu cari sumber suara itu !” teriak merpati
“a...a.....aku takut.....” jawab Pak Bangau gugup....
“Mengapa pak bangau takut....!” tanya Merpati
“Pas...pas....pasti...itu suara burung bangau yang sedang di serang oleh Elang” katanya gugup..
“oh...” sahut merpati “ mengapa pak bangau tidak bantu burung bangau itu pak ?...! tanya merpati lagi, sambil menoleh kekiri dan kekanan memastikan suara minto tolong itu, dan ia merasa yakin bahwa itu bukan suara burung bangau minta tolong...
“Aku takut...kepada burung elang itu.....aku tidak bisa melawan burung elang itu”
“ Tadi katanya pak bangau pernah mengalahkan burung elang ? kata merpati lagi
“Ah...tidak aku tadi hanya bergurau...aku tidak pernah melawan elang...dan...dan ....aku tidak punya kesaktian apapun...? katanya lagi dengan tubuh gemetar..
Sementara itu suara minta tolong semakin lama semakin jelas terdengar, rupanya suara itu berasal dari sungai kecil yang tidak jauh dari Merpati dan Pak bangau berada.
Tiba-tiba merpati melihat sesuatu yang timbul tenggelam dari sungai kecil itu, oh...rupanya seekor semut merah sedang terbawa arus air. Tubuhnya timbul tenggelam terbawa arus air.... tangannya mengapai gapai mencari sesuatu untuk berpegangan...tetapi apa daya, arus air dirasakannya terlalu deras mendorong tubuhnya sehingga tak sanggup dia meraih sesuatu untuk mengangkat tubuhnya dari dalam air
Tanpa berfikir panjang dan tanpa menghiraukau pak bangau yang masih gemetaran tubuhnya, Sang merpati segera mencocokkan paruhnya pada sebuah daun didekatnya, dan segera membawa daun itu dengan paruhnya.
Setelah tiba dengan semut merah yang sudah hampir mati kehabisan nafas,daun itu dilemparkannya kedekat tubuh semut itu, dan tanpa berpikir panjang lagi semut merah itu meraih daun yang dilemparkan oleh Sang merpati dan naik keatas daun itu. Selamatlah Semut merah itu dari kematian.

Hari mulai gelap, burung burung mulai kembali kesarangnya, kembali kepada keluarga mereka, yang telah seharian mereka tinggalkan, Dan dengan senyumann disudut bibirnya, mataharipun tenggelam diufuk timur untuk ikut tidur pula pada malam ini.
Setelah terlelap tidur dalam mimpi yang indah, subuh hari ketika manusia mengumandangkan azan subuh, sang burung merpati pun terbangun dari tidurnya. Segara dirasakan tubuhnya pagi itu, tak ada beban dalam hatinya.Senang rasanya bisa menikmati pagi ini, yang dirasakan seperti nafas baru kembali.
“ Wah....segar sekali rasanya pagi ini, lebih segar dari hari-hari sebelumnya..” tanpa disadari, dirinya berucap sendiri.
“ Tapi kemana Pak bangau....kok tidak terdengar suaranya pagi ini ?, ah...jangan-jangan pak Bagau sakit barangkali ? “ Lalu sang merpati mencari-cari disekitarnya
“ Kemana Ya ?... atau barang kali dia pergi kepohon beringin diseberang sana ? ” lalu sang merpatipun terbang ke pohon beringin diseberang, yang letaknya tak jauh dari pohon tempatnya tinggal. Tetapi sang merpati tidak juga menemukan Pak Bangau.Dan sang merpatipun kembali ketempatnya semula. Namun tiba-tiba mata sang merpati tertumpu pada secarik kertas didekatnya, tanpa berfikir panjang diraihnya kertas itu. Oh...ternyata secarik surat.
“Surat dari siapa ini ? katanya dalam hati.Lalu dia membukanya
“ Maafkan saya Merpati Putih...! saya tidak bisa tinggal lebih lama lagi disini...! “oh....rupanya surat dari Pak Bangau untuk dirinya.
“ Saya mohon maaf, karena selama ini saya sering berbohong padamu..., saya sebenarnya bukanlah seekor burung yang pemberani, seperti kamu...!, Saya merasa malu kepadamu, tubuhmu yang lebih kecil dari tubuhku, demikian berani menolong seekor semut yang hampir mati tenggelam..., tetapi saya, yang memiliki tubuh lebih besar dari kamu tidak bisa melakukan itu, saya malu, saya hanya memiliki mulut besar, tetapi tidak memiliki nyali yang besar, saya seekor burung yang pengecut..Jadi saya harus pergi dari tempat ini,dari pada saya menahan malu padamu Merpati !, selamat tinggal merpati,engkau telah banyak memberikan pelajaran kepada saya” Merpati hanya tercenung membacanya
“ Pak Bangau...!,mengapa kamu harus pergi dari sini...bukankah kamu lebih baik disini, disini lebih tenang, dibandingkan ditempat lain...lagi pula kamu adalah sahabatku “ kata merpati dalam hati.
Ketika sang merpati sedang melamun memikirkan Pak Bangau sahabatnya, tanpa disadarinya, tak jauh dari tempatnya bertengger, dibawah sebuah pohon besar, seorang pemburu tengah memperhatikannya.
“Nah...ini dia yang aku cari-cari, Seekor burung merpati yang gemuk..” kata Pemburu itu perlahan, takut didengar oleh sang merpati.
“Sudah beberapa hari ini sulit sekali saya mendapatkan buruan saya, dan sekarang ia ada dihadapan, saya tidak boleh menyia-yiakan kesempatan ini, jarang sekali kesempatan ini saya temui...” katanya dalam hati. “Pasti Merpati ini dagingnya empuk kalau di goreng.” “..ha...ha...mujur sekali saya kali ini”,
Tanpa membuang waktu lagi, sang pemburupun mengarahkah senjatanya kearah Sang Merpati. Dia membidik dengan hati-hati.
Tetapi.....! “ Apa ini gatal-gatal dikakiku “ kata pemburu dalam hati
“Ah...menggangu konsentrasiku saja” katanya dalam hati dan tangannya menggaruk-garuk kakinya, sehingga tidak jadi membidik buruh merpati itu.
Baru saja dia akan membidik kembali, dikaki dan leher pemburu itu terasa gatal yang amat sangat..lama kelamaan malah bertambah pedih dirasakannya...!
“Wow....aduh....aduh.... panas,....sakit...aduh...” Pemburu itu menggaruk-garuk seluruh tubuhnya. Dan rupanya ratusan semut merah tengah menyerangnya
Sang merpati yang sejak tadi tengah memikirkan pak bangau, terkejut mendengar suara berisik yang tak jauh dari tempatnya bertengger.
“ Oh ...rupanya ada seorang pemburu “ katanya terkejut
“ Aku segera harus menghindar...” dan terbanglah burung merpati itu dari tempatnya bertengger,untuk menyelamatkan diri.
Dan rupanya dari ratusan semut yang tengah menggigiti sang Pemburu, Ada seekor semut merah yang pernah ditolong oleh Sang Merpati....

http://bogorframe.co.cc
http://isengberhadiah.blogdetik.com
http://sehatuntukku.blogspot.com
http://Daruttamam.wordpress.com
http://asiabay.co.cc

No comments:

Labels